Jumat, 20 Januari 2012

Sumatera Selatan (PALEMBANG)



kota yang kini menjadi pusat ribuan mata se Asia Tenggara tertuju, karena dikota inilah pembukaan ceremony seagames ajang perhelatan akbar olahraga se Asia tenggara di gelar dikota tua tempat kerajaan sriwijaya bersemayam dengan kejayaan kerajaan maritim yang takkan terlupakan masa lalunya, kota yang menyimpan banyak cerita tentang kejayaan serta kekuasaan dimasa lalunya itu baik dimasa hindu, budha, serta islam di pelosok sumatera selatan hingga ke masa dimana penjajahan kolonial belanda,
Sejarahnya, Pada tahun 1896 M, sarjana Jepang Takakusu menerjemahkan karya I-tsing, Nan-hai-chi-kuei-nai fa-ch‘uan ke dalam bahasa Inggris dengan judul A Record of the Budhist Religion as Practised in India and the Malay Archipelago. Namun, dalam buku tersebut tidak terdapat nama Sriwijaya, yang ada hanya Shih-li-fo-shih. Dari terjemahan prasasti Kota Kapur yang memuat nama Sriwijaya dan karya I-Tsing yang memuat nama Shih-li-fo-shih, Coedes kemudian menetapkan bahwa, Sriwijaya adalah nama sebuah kerajaan di Sumatera Selatan
Jelas bangga sebagai pemuda sumatera selatan khususnya, dimana buminya kupijak dan langitnya menjadi atap tempatku berlindung ini, menyimpan sebuah kekayaan khasanah lokal dan sejarah yang seharusnya ,menjadi warisan budaya. maka dari itu aku mencoba merekontruksi kembali sesuatu yang hilang dari ingatan kota ku, asal mula kata palembang mungkin tidak banyak orang sumatera selatan sendiri tahu akan arti atau asal mula kata palembang, tersebut
meskipun shakes phare pernah mengatakan apalah arti sebuah nama tapi sebagai tempat kelahiran serta penerus bangsa sudah seyogyanya kita tahu, arti asal usul kota kita
zaman dahulu Pulau sumatera di kenal sebagai Pulau emas atau dalam Bahasa Sanskerta disebut Swarnadwipa, mungkin inilah yang mendasari penamaaan sebuah hotel di sumatera selatan , sebagai hotel swarnadwipa berlandaskan nilai historisnya orang sumatera percaya bahwasanya daerah yang subur ini merupakan tanahnya emas berada,
•    minangkabau menamakan pulau sumatera dengan sebutan Pulau ameh yang berarti Pulau emas, hal ini di dasari dari cerita rakyat di minangkabau. dijumpai dalam cerita Kaba Cindua Mato
•    dalam cerita rakyat lampung pulau sumatera disebut sebagai tanoh mas yang artinya tanah emas
•    seorang bikhsu cina yang sedang melakukan perjalanan keindia yang bernama I-Tsing menyebutkan Sumatera dengan nama chin-chou yang berarti “negeri emas”
•    dalam Naskah buddha yang termasuk dari salah satu naskah buddha yang paling tua yaitu kitab jataka menceritakan pelaut india menyeberangi teluk benggala ke suarnabhumi/suarnadwipa
•    Dalam cerita Ramayana dikisahkan pencarian Dewi Sinta, istri Rama yang diculik Ravana, sampai ke Suwarnadwipa
•    Para musafir Arab menyebut Sumatera dengan nama Serendib (tepatnya: Suwarandib), transliterasi dari nama Suwarnadwipa
•    Abu Raihan Al-Biruni, ahli geografi Persia yang mengunjungi Sriwijaya tahun 1030, mengatakan bahwa negeri Sriwijaya terletak di pulau Suwarandib
•    Di kalangan bangsa Yunani purba, Sumatera sudah dikenal dengan nama Taprobana. Naskah Yunani tahun 70, Periplous tes Erythras Thalasses, mengungkapkan bahwa Taprobana juga dijuluki chryse nesos, yang artinya ‘pulau emas’
•    pada naskah Historia Naturalis karya Plini abad pertama Masehi. Sejak zaman purba para pedagang dari daerah sekitar Laut Tengah sudah mendatangi Nusantara, terutama Sumatera. Di samping mencari emas, mereka mencari kemenyan dan kapur barus
Menarik sekali bagaimana pada zaman dahulu dunia mengenal Sumatera sebagai “Pulau emas” lalu kembali ke pokok pembahasan kita kali ini yaitu asal nama kota palembang yang berasal dari kata melimbang atau mendulang emas. jadi pada masa sebelum Palembang memiliki sebuah nama. Melimbang emas adalah mata pencaharian sebagian besar masyarakat Palembang. dan seperti yang kita ketahui Pa dalam Bahasa melayu memiliki arti tempat maka lahirlah kata palimbang yang artinya tempat mendulang emas.
Palembang Berasal dari Kata Pai lian Bang
Dalam perjalanan dakwahnya, Sunan Gunung Jati telah sampai ke negeri Cina, Disana beliau membuka praktek sistem pengobatan. Setiap yang datang berobat diajarinya berwudhu dan sholat. Orang cina kemudian mengenalnya sebagai sinshe dari jawa yang sakti dan berilmu tinggi. Akhirnya banyak diantara penduduknya memeluk Islam, termasuk seorang menteri Cina bernama Pai Lian Bang. Bahkan Kaisar Cina meminta Sunan Gunung Jati untuk menikahi putrinya yang bernama Ong Tien. Sunan Gunung Jati tidak mau mengecewakan sang kaisar, maka pernikahan tersebut dilangsungkan, kemudian ia pulang ke Jawa beserta Ong Tien.
Keberangkatannya ke Jawa dikawal dua Kapal Kerajaan yang dikepalai murid Sunan Gunung Jati, Pai Lian Bang. Kapal yang ditumpangi oleh Sunan Gung Jati berangat lebih dahulu dan singgah di Sriwijaya karena tersiar kabar bahwa adipati Sriwijaya yang berasal dari Majapahit bernama Ario Damar atau Ario Abdillah (nama Islamnya) telah meninggal dunia. Makam beliau dapat kita lihat sampai sekarang di Jalan Ariodillah Palembang. Sedangkan Ario Abdillah ini adalah anak tiri dari Fatahillah.Karena kedua putra dari Ario Abdillah telah menetap di Jawa, maka Sunan Gunung Jati mengharapkan agar rakyat Sriwijaya berkenan mengangkat Pai Lian Bang sebagai adipati supaya tidak ada kekosongan kepemimpinan. Pai Lian Bang tidak menolak atas pengangkatannya, ia berkata : ”…seandainya bukan Sunan Gunung Jati sebagai guruku yang menyuruhku, maka aku tidak akan mau diangkat menjadi adipati…”.
Dengan bekal ilmu selama menjadi menteri di Cina, Pai Lian Bang berhasil membangun Sriwijaya. Pesantren dan madrasah benar-benar dikembangkannya dan beliau menjadi Guru Besar dlam Ilmu Ketatanegaraan. Murid-muridnya cukup banyak yang datang dari Pulau Jawa dan Sumatera termasuklah seorang cucu Sunan Gunung Jati dari Putrinya Panembahan Ratu yang dinikahi oleh Danuresia (Empu Eyang Dade Abang) yang bernama Syaikh Nurqodim al Baharudin (di sumsel dikenal dengan Puyang Awak). Pada akhirnya setelah Pai Lian Bang wafat, Sriwijaya diganti nama menjadi PALEMBANG yang diambil dari nama PAI LIAN BANG
Palembang Berasal dari kata Pa dan Lembang
yang ketiga asal nama kota palembang bersalah dari kata “pa” dan “lembang” secara pribadi saya lebih menyukai teori ini terlepas dari benar atau salah nya teori ini dan bukan tanpa alasan saya lebih condong menyukai teori ketiga ini, saya akan coba paparkan alasan mengapa saya lebih menyukai teori in, hal pertama yang ada di pikiran saya, kapan nama palembang ini terlahir, semasa Kerajaan Sriwijaya berjaya kah, atau setelah Kerajaan Sriwijaya Runtuh atau bahkan sebelum Kerajaan Sriwijaya ada, nama Palembang ini sudah lebih dulu ada. ini merupakan hal yang sangat sulit dikarnakan tidak adanya peninggalan peninggalan zaman dahulu yang mengarah ke arah ini, dari pertanyaan kapan ini lah, saya menyusuri jejak sejarah saat dimana saja nama palembang disebutkan, akhirnya saya menemukan sebuah kronik Chu-fan-chi yang bersumber dari cina karya Chau Ju-kua pada tahun 1225 berita dari cina inilah yang paling dahulu menyebutkan kata palembang
Pa-lin-fong (Palembang), adalah salah satu bawahan dari kerajaan San-fo-tsi
seperti yang sudah kita ketahui bersama san-fo-tsi adalah nama lain dari Sriwijaya. jadi Palembang adalah bawahan dari Sriwijaya sejak tahun 1225. ini pun tidak memuaskan rasa penasaran saya akan kapan kata Palembang ini ada. pertanyaan akan kapan ini pun terpaksa saya hentikan sampai disini.
Lalu saya melirik sebuah teori yang mana menyebutkan bahwa palembang berasal dari kata melimbang emas, yang memang benar bahwa negri sriwijaya dahulu nya kaya akan emas. jikalau hal ini benar lalu kenapa hanya palembang yang dijadikan nama daerah sedangkan sudah kita ketahui bersama pulau sumatera adalah swarnadwipa bukan hanya daerah palembang saja. seperti yang telah saya sebutkan diatas, minagkabau, lampung juga adalah daerah yang dikenal dunia zaman dahulu sebagai pulau emas. hal ini lah yang membuat saya mengesampingkan teori nama palembang berasal dari kata melimbang emas.
lalu ada pula sebuah versi cerita yang menyebutkan kalau palembang berasal dari nama sebuah adapita cina yang sempat memerintah setelah wafatnya adipati ario damar yaitu pai lian bang lalu pai lian bang wafat kemudian diabadikan nama nya menjadi nama daerah yang di pimpinnya kamudian akhirnya bernama palembang. apakah ini juga benar, kita sama sama tidak mengetahuinya dengan jelas. saya kembali teringat akan sebuah prasasti yang teramat penting bagi sejarah Kerajaan Sriwijaya, yaitu Prasasti kedukan bukit.
tanggal 23 April 683 dapunta hiyang naik ke perahu mengambil siddhayatra. 19 Mei 683 Dapunta Hiyang berlepas dari minanga membawa 20.000 bala tentara dengan perbekalan 200 peti di perahunya. Rombongan pun tiba di Mukha Upang dengan suka cita. 17 Juni 683 Dapunta Hyang datang membuat wanua
wanua disini diartikan oleh sebagian para sejarawan adalah sebagai wilayah permukiman, yang kemungkinan besar itu adalah permukiman cikal bakal nya masyarakat palembang pada saat ini, lalu apakah permukiman yang dibuat oleh dapunta Hyang pada saat itu memang belum juga memiliki nama.
sekarang kita lihat keadaan daerah palembang pada masa dahulu, palembang pada masa dahulu adalah merupakan sebuah wilayah berawa atau tanah yang tergenang air, ini dibuktikan pada data statistik pada tahun 1990, bahwa masih terdapat 52,24% tanah yang tergenang di kota Palembang. itu di tahun 1990 apalagi pada zaman dahulu. dari sinilah saya secara pribadi menyukai teori bahwasaya Palembang itu berasal dari kata “pa” dan “lembang” yang dalam bahasa melayu artinya “daerah rembasan air” kebiasaan dari kita jikalau belum mengetahui nama suatu daerah hal pertama yang akan kita sebutkan adalah bentuk atau ciri ciri lokasi tersebut yang akan kita sebutkan. saya beri sebuah contoh misalkan kita hendak menuju ke suatu tempat lalu dalam perjalanan kita lupa jalan mana yang seharusnya kita lalui, hingga pada akhirnya kita tersesat, merasa bingung ada dimana kita lalu menelpon teman kita yang kebetulan tinggal di daerah dekat situ, teman kita bertanya “kamu sekarang dimana” lalu kita menjawab “nga tahu dimana pokok nya banyak pohon besar di sekitar saya dan daerah nya tergenang air” hal ini membuktikan bahwa manusia yang belum mengenal suatu daerah kemungkinan besar akan menyebutkan ciri ciri daerah yang di lihatnya.
Asal nama Palembang yang berasal dari kata “pa” dan “lembang” ini juga di lihat dalam kamusnya ‘A Malay English Dictionary’ yang dikeluarkan di Singapore tahun 1903 menyebutkan bahwa lembang adalah tanah yang berlekuk, tanah yang rendah, akar yang membengkak karena terendam lama di dalam air. Menurut Kamus Dewan (karya Dr. T.Iskandar, Dewan Bahasa dan Pustaka, 1986), lembang berarti lembah, tanah lekuk, tanah yang rendah. Untuk arti lain dari lembang adalah tidak tersusun rapi, terserak-serak. dan dalam bahasa Melayu, lembang berarti air yang merembes atau rembesan air. Arti Pa atau Pe menunjukkan keadaan atau tempat.

Jelaslah sudah bagi saya, bahwa Palembang berasal dari kata Pa dan Lembang yang dinamai sesuai dengan keadaan daerah tersebut pada zaman dahulu
Berdasarkan pertimbangan latar belakang sejarah serta banyaknya ragam peninggalan budaya masa lampau di Palembang, pengelolaan sumber daya budaya, dan daerah kunjungan wisata (khususnya wisata sejarah dan wisata ziarah), saya mencoba mengali,menghidupkan kembali rangkaian cerita yang terpendam tentang kota palembang melalui untaian kata yang sebenarnya tidak hanya cukup ditulis, perparagraf atau per baris kalimat, karena banyaknya kisah yang harus saya angkat mengenai ruang pubik dikota palembang yang memiliki nilai sejarah, tak kenal maka tak sayang terlepas anda berada di kota mana,
Bahkan ada pernyataan ekstrim yang mengatakan bahwasanya : “Seharusnya Sriwijaya telah Menjadi Daerah Istimewa, seperti Yogyakarta dan aceh ? mungkin penulis tidak dapat berkata banyak dalam ranah ini, setidaknya penulis telah mencoba sedikit mengugah pemuda se sumatera akan sadar tentang kesadaran akan kotanya masing masing

Tidak ada komentar:

Posting Komentar